08 Desember

Filosofi Bambu Dan Segala Kebaikanya

POHON BAMBU
Sumber:

Tak hanya menarik ketika ditata untuk menghias taman. Pohon berbatang ramping itu juga mengandung filosofi hidup yang berguna untuk manusia.
Kita dapat menjumpai pohon bambu dengan murah di sekitar lingkungan.
Penampakannya sangat khas, rimbun berumpun dengan batang yang panjang serta daun yang bentuknya mirip rumput.
Saat angin berembus, suara dari gesekan daun bambu memancarkan ciri tersendiri.

Pohon yang dapat menyejukkan taman rumah ini menyimpan filosofi yang bisa jadi belum diketahui banyak orang.
Bambu, yang perubahan “wujudnya” terbilang lambat, sebetulnya memiliki kekuatan pada akar.

Satu hingga tiga tahun, pertumbuhan pohon ini dirasa lambat.
Namun, sebenarnya selama kurun waktu tersebut, akar bambu sedang tumbuh dengan pesat sehingga memiliki kekuatan yang luar biasa.

Pertumbuhan bambu baru terlihat secara signifikan setelah empat tahun, dengan akar-akarnya yang juga tumbuh subur. Pada tahun kelima, setelah pertumbuhan akarnya selesai, barulah batang bambu akan muncul.

Tumbuh menjulang ke langit.
Proses kehidupan pohon bambu mengandung arti filosofis buat manusia, yakni betapa fondasi yang kuat sangat diperlukan.

Menurut klasifikasinya, bambu tergolong tanaman rumput. Namun, bambu adalah rumput spektakuler. Tingginya bisa terentang dari 30 cm hingga 30 meter.
Bambu sebuah tanaman rumput yang unik.

Nah, inilah pelajarannya.
Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya.
Kegunaan dan cara bambu mengekspresikan diri, menjadikannya tanaman rumput yang berbeda.

Dalam kehidupan pun latar belakang, kita sebenarnya bukanlah penentu, melainkan bagaimana kita berupaya mengekspresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang kita.
Itulah yang akhirnya membuat kita menjadi pribadi luar biasa.

Pohon bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas. Kita jarang menyaksikan bambu roboh.
Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap tegar berdiri.

Selain karena akar yang kuat, batangnya juga mampu bergoyang bersama angin. Alhasil, dalam cuaca buruk dan angin kencang, pohon bambu bisa bergoyang dan mengeluarkan desis suara mengikuti irama angin.

Sementara pohon-pohon lain yang memiliki batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin. Inilah yang disebut fleksibilitas.

Bambu tergolong keluarga gramineae, disebut juga dengan giant grass berumpun dan terdiri atas sejumlah batang yang tumbuh secara bertahap.
Mulai rebung, batang muda, hingga umur dewasa yang mencapai 45 tahun.
Bentuk batang bambu berbuku-buku atau beruas. Dia juga berdinding keras, dan di tiap ruasnya ditumbuhi mata tunas atau cabang.

Akar bambu berbentuk rimpang berbuku dan beruas. Setiap buku akan ditumbuhi serabut dan tunas yang dapat tumbuh sebagai batang.
Menurut arsitek lanskap Bintang Nugroho, pohon bambu adalah tanaman unik yang hampir sama dengan jenis rumput. Pertumbuhannya bertahap,
tetapi sangat cepat. “Pohon tersebut mempunyai batang tinggi.
Daunnya yang seperti rumput mempunyai kesan unik tersendiri,” jelas Bintang.
Bintang menambahkan, bila kita menanam pohon tersebut di taman, nuansa tropis akan tercipta.
Hunian pun tentu akan terasa lebih sejuk dan nyaman.

Menurut peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Elizabeth A Widjaja,
di Indonesia terdapat 160 jenis bambu. Sebanyak 88 jenis di antaranya merupakan bambu endemik atau jenis bambu khas yang terdapat di suatu daerah.
Semua jenis bambu itu memiliki berbagai nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Selain untuk kebutuhan perumahan dan perkakas rumah tangga atau tanaman hias, bambu merupakan salah satu jenis pohon yang sangat baik untuk kelestarian lingkungan.
“Sebagai fungsi pelestari lingkungan yang paling baik, bisa kita buktikan bahwa setiap ada rumpun bambu di sana, sudah pasti ada sumber air,” katanya.

Begitu banyak keunikan pohon bambu yang kita temui. Menurut jenisnya,
bambu ada yang berjenis bambu tali, pohon bambu rebung, bambu gombong, bambu wulung, bambu jepang, dan bambu china.
Arsitek Ridwan Kamil mengungkapkan, biasanya pohon bambu jepang mempunyai batang yang pendek, cenderung jarang-jarang atau tidak berumpun. “Tingginya pun mudah untuk kita atur,” imbuh Ridwan.



Jadilah Seperti Pohon Bambu
Sumber :

Dijelaskan bahwa pohon bambu itu, dari akar sampai daunnya mempunyai fungsinya masing-masing.
Ini menggambarkan bahwa pohon bambu mempunyai manfaat yang luas bagi kehidupan.

Semisal akarnya, dikarenakan memiliki sistem perakaran serabut dengan akar rimpang yang kuat, memungkinkan tanaman bambu dapat menjaga sistem hidrologis sebagai pengikat tanah dan air, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman konservasi.

Kemudian batangnya. Untuk batang bambu muda bisa dijadikan masakan khas dengan cita rasa tinggi.
Bahkan di beberapa daerah menjadi makanan mahal.
Selain itu batang bambu juga bisa digunakan sebagai bahan bangunan dan biasa juga dijadikan sebagai bahan baku untuk kerajinan tangan.

Lalu daunnya. Diberbagai buku-buku herbal, daun bambu bisa dijadikan obat untuk penyembuhan.
Dipercaya bahwa daun bambu mampu menyembuhkan batuk, haus, dahak, radang tenggorokan, dan menghilangkan rasa panas.

Anda bisa melihat bahwa tidak ada satu bagianpun dari pohon bambu yang tidak mempunyai manfaat.
Kita sebagai manusia yang mempunyai perasaan dan pikiran, bisakah seperti pohon bambu.

Bisakah setiap perkataan yang keluar dari mulut kita tidak merupakan hal yang sia-sia, tapi perkataan yang selalu mempunyai nilai manfaat bagi orang yang mendengarnya ? Bisakah setiap perbuatan yang kita lakukan tidak merupakan hal yang mubazir, tapi perbuatan yang selalu mempunyai daya guna bagi lingkungan ?

Mari kita simak perkataan Buya Hamka berikut :

“Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”

Dalam berbagai kalimat bijak, pohon bambu banyak dijadikan perumpamaan.

Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, dia akan merunduk.
Setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali.
Seperti perjalanan hidup seorang manusia, pastilah tidak lepas dari cobaan dan rintangan.

Jadilah seperti pohon bambu.
Yakinlah bahwa cobaan dan rintangan itu akan berlalu. Setelah itu segeralah bangkit dan berdiri tegak, seperti pohon bambu yang kembali tegak setelah angin berlalu.



Filosofi Bambu
Sumber :

1.Sebelum tumbuh akar bambu lebih dulu menguatkan dirinya sendiri,
meskipun berakar serabut, pohon bambu tahan terhadap terpaan angin kencang, dengan kelenturannya dia mampu bergoyang bak seorang penari balet,
fleksibilitas itu lah bambu. gerak yang mengikuti arus angin …tetapi tetap kokoh berdiri di tempatnya mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup walau penuh cobaan dan tantangan, namun tidak kaku.

2.Akar Bambu memiliki struktur yang unik karena terkait secara horizontal dan vertikal,
sehingga dia tidak mudah ptah dan mampu berdiri kokoh untuk menahan erosi dan tanah longsor di sekitarnya,
hikmah yang dapat kita ambil adalah
bahwa agar kita mampu berguna baik untuk diri kita sendiri dan orang lain, sehingga akan membuat hidup kita lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan kita.

3.Bambu sebagai simbol siklus hidup manusia,
contohnya setelah tunas tumbuh lalu keluar lah rebung,
ini mengajarkan bagaimana kita perlu proses untuk menjadi lebih baik, dengan kesabaran, ketekunan, kegigihan dalam berusaha itu lah yang akan menjadi pintu kesuksesan seseorang,
walaupun mungkin standar kesuksesan berbeda setiap orang, tapi itu bisa mengajarkan kita bagaimana cara berproses, hidup bukan sesuatu yang instan tapi dia berproses, tinggal bagaimana kita bisa menjadikan proses ini menjadi lebih berguna bagi kita semua.

4.Kemampuan bambu
untuk tumbuh ditempat yang sulit menyebabkan bambu tersebar dalam area yang sangat luas dari kawasan yang terbentang diantara 50 derajad lintang utara dan 47 derajad lintang selatan.

Penyebaran yang luas memungkinkan banyak sekali penggunaan bambu untuk tujuan yang berbeda, sumpit di kawasan Asia Timur seperti jepang dan korea,
bahan anyaman untuk wadah, perangkap ikan, sampai alat musik dan obor penerangan, ini mengajarkan kita bahwa dimanapun kita berada, dimana bumi dipijak,

senantiasa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar kita, sesulit apapun keadaan,
tak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tak ada alasan untuk berlama-lama terpendam dalam keterbatasan,
karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

5.Dari klasifikasinya,
bambu tergolong dalam tanaman rumput.
Tapi, bambu adalah rumput spektakuler. Tingginya terentang dari 30 cm sampai 30 meter. Ia sebuah tanaman rumput yang unik.
Nah, inilah pelajarannya.
Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya.
Kegunaan dan caranya bambu mengekspresikan dirinya menjadikan bambu sebagai rumput yang berbeda.
Dalam kehidupan pun,
latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu.
Tetapi, bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang yang ada.
Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.

MOTIVASI POHON BAMBU

Pada suatu waktu aku merasa sangat jenuh dan bosan dengan kehidupan ini dan ingin berhenti dari semuanya, berhenti dari pekerjaan, hubungan, spiritual… dan berhenti untuk hidup.

Aku pergi ke tengah hutan dan ingin berbicara untuk yang terakhir kalinya dengan Sang Pencipta.

“Tuhan, mohon berikan saya satu alasan untuk tetap hidup dan berjuang?”
Ternyata jawaban Maha Pencipta yang Agung sangat mengejutkan….
“Lihat di sekelilingmu, apakah kamu melihat tanaman Semak dan pohon Bambu?

“Ya,” jawabku.

Yang Maha Pencipta mulai bertutur:

“Saat aku menanam benih Semak dan Bambu,
aku memelihara mereka dengan sangat baik dan hati-hati.
Aku memberi mereka sinar matahari, menyirami dengan air seadil-adilnya.

Tanaman Semak tumbuh dengan sangat cepat.
Daun-daunnya yang hijau tumbuh rimbun sampai menutupi tanah disekelilingnya.
Sedangkan benih Bambu belum memperlihatkan apapun.

Tetapi aku tidak menyerah dan tetap memelihara mereka dengan baik dan adil.
Pada Tahun ke-2, tanaman Semak tumbuh makin subur, rimbun dan makin bertambah banyak.
Tetapi, benih Bambu tetap belum memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan.

Pada tahun ke-3, benih Bambu masih sama seperti sebelumnya.
Tetapi, tetap Aku tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke-4 masih sama saja.
Aku bertahan untuk tidak menyerah.

Kemudian, pada tahun ke-5, tunas kecil mulai muncul dari benih bambu.
Jika dibandingkan dengan tanaman semak, tunas ini sangat kecil dan sepertinya tidak sebanding dengan tanaman semak.

Tetapi 6 bulan kemudian pohon Bambu tumbuh hingga mencapai ketinggian 100 kaki.

Ternyata Bambu menghabiskan waktu 5 tahun untuk menumbuhkan dan menguatkan akarnya.
Akar-akar tersebut membuat Bambu menjadi sangat kuat sehingga kokoh menghadapi keadaan alam yang berubah-ubah.
Bahkan pohon Bambu sangat berguna untuk kehidupan.

Aku tidak akan memberikan cobaan yang lebih berat dari kemampuannya kepada ciptaanku.”

Aku terdiam. Menyimak baik-baik.

“apakah kamu sadar, selama ini kamu telah berjuang dan memperkuat akar?
Aku tidak menyerah saat menanam benih dan memelihara pohon Bambu, begitu juga denganmu.
Jangan membandingkan dirimu dengan yang lain.

Bambu mempunyai fungsi yang berbeda dengan Semak, tetapi tetap mereka membuat hutan menjadi indah.
Waktumu akan tiba dan kamu akan tumbuh dengan tinggi.”

“Tetapi, seberapa tinggi saya harus tumbuh?” tanyaku.

Maha Pencipta menjawab: “Seberapa tinggi pohon Bambu tumbuh?”

“Apakah setinggi kemampuan dan usahanya?” tanyaku lagi

“Benar. Berusahalah sebaik dan semaksimal mungkin.”

Kemudian aku pergi meninggalkan hutan dengan membawa kisah ini.
Aku harap kisah ini dapat membantumu melihat bahwa Tuhan tidak pernah menyerah untukmu.

Jangan pernah menyesali setiap hari dalam hidupmu. Hari-hari yang baik memberi kebahagiaan,
hari-hari yang buruk memberi pengalaman tak ternilai; keduanya sangat berharga.

Tidak ada komentar: