13 November

Potensi Makanan Cegah Kanker Tergantung Cara Penyiapan


Cara kita mempersiapkan makanan dapat mengubah kekuatan potensial dalam melawan kanker, demikian menurut penelitian baru.
Brokoli dan sayuran sejenis lainnya merupakan sumber yang baik dari sulforafan, fitokimia yang menunjukkan sifat anti-kanker yang kuat. Namun, enzim myrosinase dalam brokoli dibutuhkan untuk membentuk sulforafan. Jikamyrosinaseini hancur, sulforafan tidak bisa terbentuk.
Peneliti lalu membandingkan memperlakukan brokoli dengan cara merebus, mengukus, dan menggunakanmicrowave. Dan mereka menemukan bahwa mengukus brokoli sampai lima menit adalah cara terbaik untuk mempertahankan myrosinase-nya.
Perebusan dan me-microwavebrokoli selama satu menit saja atau kurang, justru menghancurkan sebagian besar enzim. Demikian menurut Elizabeth Jeffrey, seorang peneliti di University of Illinois. Ia juga menambahkan jika kita makan brokoli yang dimasak, kita masih bisa mendapatkan sulforafan dengan menambahkan makanan mentah yang mengandung myrosinase ke dalam makanan tadi.
Penelitian dilakukan dengan memberikan suplemen brokoli tanpa myrosinase aktif pada para responden. Ketika beberapa dari mereka makan makanan kedua yang mengandung myrosinase, darah dan tingkat urin yang mengandung sulforafan secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang tidak makan makanan kedua dengan myrosinase.
Mustard, lobak, arugula, wasabi, dan sayuran mentah lainnya seperticoleslawjuga mengandungmyrosinase. "Dan makanan inilah yang mengembalikan pembentukan sulforafan," jelas Jeffrey.
Dalam penelitian sebelumnya, beberapa cara memasak bisa diperhatikan:
*.Menghancurkan atau memotong bawang putih, kemudian mendiamkan 10 – 15 menit sebelum ditumis memungkinkan senyawa fitokimia allicin lebih aktif.
*.Memasak tomat dan makanan lain yang mengandung likopen memungkinkan tubuh kita untuk lebih mudah menyerap fitokimia menguntungkan ini.
*.Merebus sayuran untuk waktu yang lama dapat membuat kita kehilangan vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C, folat, dan niasin.
Apa pun yang kita lakukan di dapur dalam memperlakukan makanan dapat lebih bermanfaat bagi kesehatan atau justru sebaliknya. (bettermedicine)
© 2013


Sumber:
intisarionline

Tidak ada komentar: